TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan tunanetra Indonesia atau Pertuni mengklarifikasi pesan berantai yang menyebutkan organisasi tersebut telah memberi komentar tentang 'template' atau alat bantu coblos surat suara bagi pemilih tunanetra di Pemilu 17 April 2019.
Baca: 3 Perpustakaan Mandiri yang Ramah Buat Tunanetra
Ketua Dewan Pengurus Pusat Pertuni, Aria Indrawati, mengatakan Pertuni tidak pernah mengeluarkan pernyataan apapun terkait template surat suara untuk 2019. "Dengan begitu, kabar yang beredar tersebut adalah hoax," ujar Aria Indrawati saat dihubungi Tempo, Kamis 14 Maret 2019.
Kabar hoax itu menyebutkan Pertuni mengomentari kejanggalan berupa titik timbul untuk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 di template kertas suara yang tidak teraba. Template itu dikabarkan sudah tercetak sebanyak 80 persen untuk wilayah DKI Jakarta dan berpotensi merugikan hak 5 juta penyandang disabilitas netra di Ibu Kota.
Aria Indrawati mengatakan kabar hoax tersebut merugikan Pertuni sebagai organisasi kemasyarakatan yang bersifat netral. "Pertuni dianggap mendelegitimasi Pemilu, beberapa anggota DPR sudah ada yang bertanya ke teman-teman," ujar Aria.
Artikel lainnya: Beyonce Digugat Tunanetra Gara-gara Belanja Online Hoodie
Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, Betty Idroos mengatakan, template kertas suara bagi tunenatra masih tersimpan di gudang. "Sampai saat ini belum ada pihak luar yang memeriksa mengenai kelengkapan TPS kami," ujar Betty saat dihubungi, Rabu 13 Maret 2019.
Betty juga menilai ada kejanggalan terhadap jumlah tunanetra yang tercantum dalam pesan berantai tersebut. Dalam kabar hoax itu disebutkan tunanetra yang masuk sebagai daftar pemilih tetap berjumlah 5 juta jiwa.
Baca juga:
Braga Stone, Tunanetra Mainkan Musik Rolling Stone dengan Kecapi
"DI DKI Jakarta jumlah penyandang disabilitas juga tidak sampai sebanyak itu," kata Betty. Menurut data KPU DKI Jakarta, penyandang disabilitas yang masuk dalam daftar pemilih tetap sebanyak 9.410 orang atau 0,21 persen dari total populasi difabel di Indonesia.